Kecanduan?
Mayoritas orang kecanduan rokok, kopi, atau cokelat. Tapi ini, kecanduan
jalan-jalan? Memangnya makanan yang namanya ‘jalan-jalan’ itu mengandung
depresan atau halusinogen?
Kalau
mengandung depresan, kayaknya nggak ya. Soalnya, jalan-jalan malah bikin kerja
syaraf makin aktif. Jalan kesana-kemari, potret sana potret sini, jajal kuliner
dari pusat kota sampai ujung pelosok. Nah, kalau halusinogen, nggak tahu lagi.
Kan katanya kalau lagi fly, orang itu
bakal ngerasa senang. Hal yang sama berlaku pada jalan-jalan! Kalau lagi travelling, orang kan cenderung merasa
senang, hehehe. #apasih
Aaaanyway, karena termasuk orang yang
kecanduan jalan-jalan, hampir semua buku yang saya temui di toko dan bertema
‘jalan-jalan’ biasanya akan saya embat ke kasir. Hingga hari ini, total
terkumpul tujuh buku bertema travelling.
Lumayan buat tambah-tambah ilmu.
TRAVELER’S TALE (resensi ada di sini)
Buku
ini bentuknya novel. Menceritakan perjalanan empat sahabat, Francis, Farah,
Retno, dan Jusuf yang tinggal di empat negara berbeda (tapi keempatnya orang
Indonesia). Setelah bertahun nggak pernah ketemu, eh, tiba-tiba aja Francis
ngundang mereka berempat ke nikahannya. Keempatnya pun berniat ngumpul di
Barcelona, tempat nikahan Francis. Tentu saja nggak cuma ke Barcelona doang
dong! Sebelumnya, mereka juga mampir di negara-negara sekitar, backpacking. Dari empat benua berbeda,
keempatnya menuju Barcelona dengan membawa pertanyaan dari kisah merah yang
mereka pendam sejak zaman sekolah.
5 CM (resensi ada di sini)
Novel
yang menceritakan lima sekawan yang menggapai puncak gunung tertinggi di Jawa. Lima
sahabat yang merasa tumbuh dan ngumpul bareng orang-orang di lingkaran yang itu-itu
doang menganggap mereka sudah terlalu lama berada di zona nyaman. Akhirnya,
diputuskan mereka berlima nggak ketemuan selama tiga bulan. Pada hari mereka
bertemu, mereka bersua kembali di stasiun kereta yang akan membawa mereka ke
Mahameru.
BAIT-BAIT SUCI GUNUNG RINJANI (resensinya
saya taruh di sini)
Novel
tentang gunung kedua yang saya temui (novel pertama adalah 5 Cm). Bab-bab awal
menceritakan perjalanan Fajar dan Bambang treking
melintasi alam gunung Rinjani yang memesona. Perjalanan makin berwarna saat
mereka bertemu dengan rombongan pendaki lain, yang kelak akan menjadi teman
mereka. Setelah pulang ke Jakarta, orang-orang ini pun terpisah oleh kesibukan
masing-masing. Mereka baru bertemu saat salah seorang dinyatakan hilang (kabur
dari rumah) dan akhirnya meninggal saat mendaki Rinjani. Fajar, yang ingin
menapak tilas kematian teman seperjalanannya, memutuskan pergi ke Lombok. Siapa
sangka di sana dia malah mendapat kejutan hebat?
NAKED TRAVELER
Sebetulnya
buku berisi tips-tips perjalanan dan pengalaman Trinity keliling dunia ini
sudah ada bervolume-volume, mulai dari warna orange, hijau, dan warna-warna
lain (bilang aja lupa, Non!). Namun apa daya, waktu itu saya hanya bisa memeluk
satu buku berwarna biru, sedang buku-buku berwarna lain menatap memelas,
“Kenapa gue nggak ikut diambil?”. Hiks.
Buku
ini sangat menarik dinikmati (dan dipelajari, hehehe). Meskipun isinya tips
ataupun pengalaman travelling, tapi
isinya nggak bikin bosan. Bukan tipe buku di mana banyak poin-poin kayak
rangkuman. Pengalaman jalan pun, ditata apik dengan gaya bahasa yang kadang
serius kadang lucu. Fun!
A MEMORABLE JOURNEY (resensi ada di sini)
Buku
ini isinya gado-gado. Mulai dari pengalaman wisata ke patung Buddha di
Hongkong, catatan-catatan perjalanan pendaki, hingga cerita rohani di dekat
Ka’bah. 25 kilasan perjalanan tercatat di buku ini. Menyampaikan pesan pada
para penjelajah agar tak sekedar menikmati pesona, namun juga mempelajari hal
baru lewat perjalanan.
TAHTA MAHAMERU (resensi dipost di sini)
Faras
bingung. Bingung menjawab, bingung merespon. Ikhsan menanyakan hal yang tak
pernah terpikirkan oleh Faras, “Apa aku harus membunuh ayahku?”. Ya Allah,
bagaimana gadis pucuk gunung yang lembut macam Faras bisa berteman dengan pendaki
sekeras Ikhsan?
Lama
tak ada kabar, Faras makin khawatir. Ditelusurinya jejak perjalanan Ikhsan satu
per satu lewat email, berusaha mencari tahu alasan Ikhsan menghilang
tahun-tahun belakangan ini. Penelusuran itu membuatnya makin paham kenapa
Ikhsan menanyakan hal-hal tak lazim. Dan penelusuran itu, tanpa disadari,
memiliki banyak hikmah untuk dipetik.
TRAVEL IN LOVE (resensi di postingan ini)
Dua
sahabat. Tiga cinta. Satu perjalanan.
Paras
dan Jatayu (cewek, bukan cowok) sama-sama terluka. Paras tersiksa dengan Kanta
yang tak pernah berterus terang, sedang hati Jatayu patah karena Kelana
meninggal saat mendaki. Memutuskan untuk melupakan cerita lama, sepasang
sahabat ini melakukan perjalanan darat 30 hari: Bandung-Jepara-Karimun
Jawa-Semarang-Jogja-Solo-Bali-Lombok.
Tapi
apa jadinya jika dalam perjalanan mereka malah bertemu dengan sosok dari masa
lalu, Kanta? Apa jadinya pula jika dalam perjalanan, mereka ditakdirkan
berjumpa dengan harapan masa depan, Sean? Apa jadinya bila empat anak manusia
ini bertabrakan di satu titik yang sama, membuat mereka tanpa disadari
menyakiti satu sama lain?
Tapi,
bukankah setiap cerita memang memiliki klimaksnya sendiri? Dan bukankah, setiap
cerita memiliki akhir?
RENGGANIS (resensi ada di postingan ini)
Rengganis, salah satu puncak gunung Argopuro, menjadi tujuan perjalanan delapan sekawan kali ini. Mereka harus mampu menghadapi medan alam dengan perangai yang berbeda-beda. Ditambah lagi di balik keindahannya, Argopuro memiliki trek pendakian terpanjang seJawa, plus satu kisah mistis tentang sang putri pemilik puncak: Dewi Rengganis. Konflik pun memuncak ketika salah seorang dari mereka menghilang. Dengan kondisi serba terbatas yang menimpa mereka, apa yang dapat dilakukan?
--------------------------------------------------------
Sebenarnya,
ada buku-buku lain yang pernah saya baca. Namun sedihnya, ketiga buku tersebut
bukan milik saya alias pinjam teman. Ketiga buku ini adalah:
Buku ini merupakan kumpulan catatan perjalanan para backpacker keliling dunia. Selebihnya,
saya sudah lupa tentang buku ini lebih detail (maaf ^_^). Yang saya ingat,
kalau mau cari destinasi perjalanan khususnya ke luar negeri, bisa kok tengok
buku ini :)
99 CAHAYA DI LANGIT EROPA
Ternyata
Islam di Eropa memiliki jejaknya sendiri. Mulai dari kisah Champ Elysees yang ternyata lurus dengan Makkah hingga sejarah
terciptanya croissant yang
berhubungan dengan penaklukan Austria oleh Turki. Melalui buku ini, penulis
mengajak pembaca untuk menyelami kisah-kisah yang berhubungan dengan Islam di
Eropa. Menarik. Buku travelling yang
lain dari yang lain, menyorot Eropa dan travelling dari sisi berbeda.
JILBAB TRAVELER
Semua
perjalanan keliling dunia, atau keliling negara sendiri, berawal dari mimpi.
Asma Nadia mengawalinya dengan memandangi magnet-magnet kulkas tetangga yang
berasal dari seluruh penjuru dunia, sedang penulis lain memulainya dengan
menggambar peta Australia, yang ingin dikunjunginya, di tembok kamarnya semasa
masih SD. Jadi, tidak ada salahnya berani bermimpi karena mimpi toh setengah
perwujudan dari keinginan seseorang.
Buku
ini bercerita tentang perjalanan keliling dunia, hampir sama topiknya dengan
buku travelling lain. Bedanya,
kisah-kisah ini dituturkan oleh para muslimah. Cuma itu doang bedanya? Ya nggak
dong. Buku ini membahas problematika muslimah di luar negeri sekaligus memberi
solusinya. Mau makan? Hm... halal nggak ya? Mau shalat? Shalat di mana, masjid
aja nggak ada! Atau... lho lho lho, kok gue dilihatin satpam? Lho, diikutin
sampai parkiran, lagi! Masa gara-gara kain selembar di kepala gue, gue dikira
mau berbuat yang enggak-enggak? Kendala yang sering ditemui oleh para muslimah,
khususnya yang berjilbab mengingat ada orang-orang yang Islamphobia, dikupas di
sini.
Plus,
di dalam buku juga diberikan percakapan-percakapan sederhana traveller dalam beberapa bahasa. Masih
plus lagi, tips-tips travelling mulai
barang bawaan, lisensi, sampai tips menghindari kriminalitas. Alhamdulillah...
Jadi, muslimah yang berjilbab nggak usah pake mengidap travellingkeluarnegeriophobia,
hehehe.
Sweet Edelweiss (resensi ikut di sini)
Arin
merupakan tipe gadis yang nggak banyak tingkah, tipe gadis-gadis pada umumnya. Tapi
gara-gara pacarnya mutusin dia dan jadian sama anak Pecinta Alam, Arin jadi
kepingin naik gunung juga, hanya karena pengen membuktikan ke mantannya, “Gue
juga bisa kayak pacar lo yang baru”.
Kebetulan,
Anna, kakak Arin, memiliki seorang teman Pecinta Alam bernama Keenan, yang
ditaksir Anna. Konflik dimulai saat Keenan malah menyukai Arin, bukannya Anna.
Anna sakit hati dan berniat membalas perbuatan adiknya.
Lalu
di mana perjalanannya? Dalam novel ini, ada cerita saat Arin pertama kali
mendaki gunung Gede dengan Keenan (pendakian pertamanya) dan petualangan Keenan
dkk saat ekspedisi ke Cartensz. Lumayan lengkap :)
Gambar novel 'Sweet Edelweis' dicopas dari
--------------------------------------------------------
Selain
buku-buku di atas, buku travelling lain
yang saya tahu adalah buku Haram Keliling
Dunia. Sayangnya, saya belum sempat beli. Sejauh ini sih, baru buku-buku
itu aja yang saya tahu. Kalau ada yang tahu buku lainnya, boleh dong kasih
info.
Oh
iya, ada yang penasaran nggak, kenapa saya bikin postingan tentang kumpulan
buku-buku travelling? (Narsis mode
on.)
Alasannya
nggak lain nggak bukan karena saya pernah ribet cari-cari buku travelling, mulai yang tips-tips travelling sampai novel tentang pendakian.
Googling sana googling sini, mengumpulkan satu demi satu judul, mencari
sinopsisnya. Persis kayak mencari satu demi satu keping puzzle yang hilang. Karena pernah mengalami hal seperti itu,
tercetuslah ide bikin postingan ini supaya nggak ada orang lain yang menderita
seperti saya. Hik hik. (Woi, WOOOOIII, ini bukan acara reality show!)
Singkatnya,
saya rangkum jadi:
Buku
‘manual’ travelling:
Naked
Traveler, A Memorable Journey, The Journeys, 99
Cahaya di Langit Eropa, Jilbab Traveler.
Traveler’s
Tale, Travel In Love, 5 Cm, Sweet Edelweiss, Bait-Bait Suci Gunung Rinjani,
Tahta Mahameru (4 judul terakhir terkait novel pendakian).
Kalau novel tentang pendakian, sebenarnya ada satu lagi, berjudul
Anak Gunung Jatuh Cinta. Tapi, saya
nggak memasukkannya ke dalam kategori travelling
karena cerita naik gunungnya nggak seberapa banyak, lebih banyak ke cerita
cintanya. Resensinya bisa dilihat di sini. Nah, kalau tentang keliling
dunia, masih ada lagi satu buku berjudul Geography
of Bliss tulisan Eric Weiner (sinopsis di situ dan juga belum saya post). Namun, buku yang
bercerita tentang perjalanan seorang jurnalis keliling dunia untuk melihat
bukti Teori Kebahagiaan ini lebih mentitikberatkan pada hubungan budaya dan
kehidupan dengan kebahagiaan.
So, um, happy travelling?
(and reading)