Sebenarnya ini bukan rencana post pekan ini. Namun karena tulisan yang satu itu perlu diedit karena acakadul sekali dan pikiran ini juga sedang acakadul karena gejala flu, ya sudah mari nulis post tentang sesuatu yang berhasil bikin badan jadi agak mendingan.
Kali ini saya akan nulis soal... resep.
Resep minuman cokelat hangat tepatnya, alias hot chocolate.
Long story short, habis lihat video tentang tingkatan-tingkatan hot chocolate beserta resepnya. Duh, dingin-dingin gini, mana hujan dan kerongkongan (bukan tenggorokan!) serak, paling enak minum yang hangat-hangat lah, ya!
Ini dia resepnya:
- susu cair (tawar)
- kayu manis
- cengkeh
- bubuk coklat (dark chocolate)
- gula + garam
Semua bahan dicampur, panaskan pakai api kecil selama 10 menitan atau secukupnya sambil diaduk terus. Dah, terus diminum!
Resep ini nggak persis sama dengan video. Di rekaman itu, kalau nggak salah, rempahnya pakai kayu manis (cinnamon), kapulaga (cardamom), plus kembang lawang (star anise). Namun karena saya nggak punya, jadilah rempah apa aja yang ada di kotak (kebetulan milihin rempah di set wedang uwuh) saya ambil. Jadinya pakai kayu manis plus cengkeh. Bubuk cokelat yang dipakai bukan susu cokelat, tapi bubuk dari biji. Kalau pakai susu cokelat, nanti kemanisan dan beda gitu rasanya.
Rasanya minumannya gimana? Lebih enak!
Ya karena ada aroma dan rasa rempahnya. Rupanya ini rahasia cokelat panas yang nikmat. Soalnya beberapa kali saya bikin dari susu + bubuk cokelat aja, rasanya masih kurang mantap. Oh ya, yang bikin rasanya lebih enak juga karena dikasih garam sedikit. Jadi nggak dominan manis yang eneg gitu.
Jadi pengin minum lagi.... Bikin, ah.
==========
Update!
- Kemarin akhirnya nyoba ditambah kapulaga. Rasanya... hm... gimana, ya. Kalau di lidah saya berasa kurang mantap dibanding kayu manis+cengkeh aja. Waktu minta orang lain nyobain, komentarnya:
"Berasa bukan cokelat, tapi kayak teh rempah."
Hari ini saya minum teh arab di tempat makan Timur Tengah, eh, kok rasanya memang mirip. Beda dikit.
Jadi kesimpulannya: kalau kebanyakan rempah, rasanya lebih mirip teh.
Kesimpulan kedua: mending cuma pakai kayu manis + cengkeh aja. - Baru nyadar kalau kapulaga ada bermacam-macam jenis. Di Indonesia, kapulaga yang paling gampang ditemui di pasar adalah jenis kapulaga jawa. Bentuknya lebih bulat. Di sisi lain, kapulaga di video yang saya tonton warnanya kehijauan dan bentuknya oval, di sini beberapa orang nyebut kapulaga arab/kapulaga india. Yang sering muncul di video-video dari Barat alias yang biasa mereka sebut cardamom, ya yang kedua ini.
Photo by M. Bazzocco on Unsplash
Tidak ada komentar: