Judul : Endless Love
Produksi : Korea,
Semaleman habis begadang lihat film (dibela-belain meski besoknya ujian :P). Film biasa sih. Bisa dibilang sinetron. Ceritanya juga sinetron. Tapi ini versi Korea. Tapi yang namanya sinetron tetap aja sinetron.
Sebenarnya ceritanya standar, sama seperti sinetron-sinetron Indonesia lainnya: anak yang ketukar terus waktu sudah gede ketemu terus . . . ya . . . gitu deh.
Tapi yang bikin saya suka, konfliknya nggak bejibun kayak sinetron Indonesia. Nggak seperti sinetron Indonesia yang habis masalah A selesai, datang masalah B, terus masalah C, dst. Ini fokusnya cuma satu, tu, tu, meski ada variasi dikit.
Hal lain yang bikin saya suka sama drama ini adalah setting dan lagunya. Settingnya di alam semua. Ada yang di pedesaan, kota kecil di kaki bukit, sawah-sawah, sungai, pantai. Pokoknya yang hijau-hijau nyegerin mata gitu deh! Meski ada beberapa setting yang malah di perkampungan kumuh di tepi laut. Tapi ya tetep aja bagus! :D
Dan lagunya! Lagunya yang mellow bikin suasana mendukung buat para penonton bermewek-mewek ria. Lagu itu antara lain: Reason, Gi Do, Sen Sing Chi, dan satu lagu klasik yaitu Romance. Kalo mau download, klik http://search.4shared.com/q/1/ost%20endless%20love.
Sekarang ke ceritanya.
Tersebutlah ada sebuah keluarga kaya yang memiliki 2 anak, sang kakak, Joon Suh (laki-laki), dan sang adik, Eun Suh (perempuan). Dua kakak-beradik ini rukun banget. Kedua oraang tuanya tentu aja seneng anaknya rukun begitu.
Mereka tinggal di sebuah rumah yang asri di sebuah kota kecil di kaki bukit. Sekolah mereka pun harus melewati sawah dan sungai. Tidak jarang, kakak-beradik itu berhenti di suatu tempat untuk bermain bersama.
Konflik dimulai saat Eun Suh mengalami kecelakaan saat pulang sekolah (tertubruk truk saat naik sepeda). Eun Suh pun masuk rumah sakit dan harus dioperasi. Dia butuh transfusi darah. Tapi ternyata, setelah dicek, golongan darah Eun Suh adalah B. Sedang orang tuanya keduanya O. Setelah dicek ke rumah sakit tempat bersalin dulu, ternyata benar tertukar.
Orang tuanya berusaha menyembunyikan kenyataan ini. Bahkan kakaknya yang tidak sengaja tahu pun menyembunyikannya. Bahkan mereka berencana untuk pindah ke Amerika agar masalah ini dianggap selesai saja.
Tapi tidak.
Shin Ae, rival Eun Suh di sekolah, yang merupakan anak kandung orang tua Eun Suh, bertengkar dengan ibunya (ibu kandung Eun Suh). Dilanda emosi, ibu itu pun membeberkan semuanya. Akhirnya, Shin Ae pergi ke rumah Eun Suh.
Bagian ini nih yang bikin mewek-mewek. Satu keluarga kaya itu baru saja pulang dari piknik saat menemukan Shin Ae duduk di halaman rumah mereka. Dengan berlinang air mata, Shin Ae bertanya apakah dia anak kandung keluarga itu. Dan menuding Eun Suh bukan anak kandung keluarga tersebut.
Eun Suh langsung saja berlari menghilang. Joon Suh langsung mengejarnya. Akhirnya setelah susah payah mencari, dia menemukan Eun Suh dan membawanya pulang.
Eun Suh yang awalnya bagai putri sekolah pun nasibnya berubah. Dia yang seorang ketua kelas, yang sering membawa bekal enak ke sekolah untuk dibagi-bagikan ke teman-temannya, sekarang dipandang sebagai orang lain oleh teman-temannya. Sebaliknya, Shin Ae mulai mengambil pengaruh, memanfaatkan kejadian yang menimpa mereka. Akhirnya, cuma satu orang dari sekian teman yang tetap menemani Eun Suh.
Ternyata sahabat sejati datang justru bukan di waktu senang, justru waktu kita lagi susah.
Sejak saat itu, hidup Eun Suh tak lagi sama. Apalagi Shin Ae sering mengejeknya di sekolah. Bahkan, Eun Suh dibawanya ke rumah lamanya, untuk tinggal bersama ibu lamanya (ibu kandung Eun Suh).
Tapi kedua orang tua Eun Suh masih sayang pada anak mereka. Mereka tidak meminta Eun Suh tinggal bersama ibu kandungnya. Tapi Eun Suh memang anak yang baik hati, dia memilih tinggal bersama ibu kandungnya dan meninggalkan keluarga kaya itu.
Pun saat ibu lamanya meminta dia turut ke Amerika agar hidupnya terjamin (ibu kandung Eun Suh kehidupannya tidak memadai), dia tetap memilih tinggal bersama ibu kandungnya. Hidupnya tidak akan memadai, memang, tapi dia punya hati.
Adegan lain yang bikin saya nangis tersedu-sedu adalah saat diabsen, ibu guru memberitahu bahwa Shin Ae sekeluarga hari itu pindah ke Amerika. Eun Suh langsung keluar kelas dan berlari ke rumah lamanya. Sayangnya, dia tidak bisa mengejar mobil keluarganya yang sudah berjalan cepat.
Dia berkali-kali memanggil kakaknya....
Dia sangat menyayangi kakaknya....
------------------------------------------------------------------------------
Berpuluh tahun berlalu. Semua telah beranjak dewasa. Eun Suh bekerja di sebuah hotel, dengan seorang tamu menyebalkan yang juga anak pemilik hotel bernama Tae Suhk (laki-laki). Sementara itu, Joon Suh sudah pulang dari Amerika untuk mencari Eun Suh. Dia ingin memberitahu adik kesayangannya itu bahwa dia akan bertunangan dengan Yumi.
Adegan yang bikin mewek lagi: pertemuan Joon Suh dan Eun Suh kembali.
:'( :'( :'(
Nah, mulai dari sini cerita menjadi agak njelimet karena konflik sedikit bertambah. Tapi fokus masalah tetap pada Eun Suh. Mulai dari Tae Suhk yang keterlaluan mengerjainya sampai dia dipecat, tinggalnya dia di studio Joon Suh yang menyebabkan Yumi cemburu, hingga hadirnya Shin Ae yang tidak menginginkan Eun Suh melihat kedua orang tua lamanya.
Nah, bagaimana kelanjutannya?
Saya nggak tahu, saya belum tamat nonton.
Yang jelas, kalau orang bertipe kepribadian melankolis nonton ini, siapkan tisu!
Tidak ada komentar: